Source : KASKUS 😉
- Mereka selalu wangi, meskipun hanya wangi shampoo
- Mereka selalu tahu di mana harus menyandarkan kepalanya dibahu cowok.
- Cara mereka masuk ke dalam pelukan cowok dengan nyaman.
- Cara mereka mencium cowok yang membuat dunia tampak jauh lebih indah.
- Cara mereka makan begitu lucu.
- Waktu berjam-jam yang mereka butuhkan untuk berdandan, dan ternyata hasilnya sangat mengesankan.
- Mereka selalu hangat, meskipun udara di luar amat sangat dingin.
- Mereka selalu tampak menarik, tak peduli baju apa pun yang mereka kenakan.
- Cara mereka berusaha untuk dipuji.
- Cara mereka berdebat begitu lucu.
- Cara tangan mereka meraih tangan kita.
- Senyum mereka.
- Kita selalu merasa senang melihat ide-nya waktu menelepon kita, khususnya setelah kita bertengkar.
- Cara mereka mengatakan, “Kita jangan bertengkar lagi, ya?” meskipun sejam kemudian…….
- Cara mereka mencium saat kita berbuat baik pada mereka.
- Cara mereka mencium saat kita mengatakan “Aku mencintaimu.”
- Sebenarnya, cara mereka mencium kita, itu saja……..
- Cara mereka jatuh ke dalam pelukan kita saat mereka menangis.
- Cara mereka minta maaf karena menangis gara-gara hal sepele.
- Cara mereka memukul kita dan mengharapkan kita kesakitan.
- Lalu, cara mereka minta maaf kalau pukulannya memang menyakitkan (walaupun kita tak mau mengakui bahwa pukulannya memang sakit).
- Cara mereka mengatakan, “Aku kangen padamu.”
- Cara kita merindukan mereka.
- Cara mereka menangis, yang membuat kita ingin mengubah dunia agar mereka tidak terluka lagi.
Namun, sekalipun kita mencintai mereka, membenci mereka, mengharapkan mereka mati, atau kita akan mati tanpa mereka… tidaklah jadi soal. Sebab, setelah mereka memasuki kehidupan kita, bagaimanapun orang lain memandang mereka, mereka adalah segalanya bagi kita.
Saat kita menatap mata mereka, menukik ke dalam jiwanya, dan kita mengatakan jutaan kata tanpa bersuara, kita tahu bahwa hidup kita menghirup debaran jantung mereka.
“Kita mencintai mereka dengan sejuta alasan. Hal itu bukan berhubungan dengan pikiran, melainkan dengan hati. Dengan perasaan. Hanya perasaan.”
“Jika cinta kita hanyalah keinginan untuk memiliki, hal itu tak bisa dinamakan cinta.”